SMK Pembina Bangsa Bukittinggi Terbukti Mutu dan Prestasi Tamatannya, Ini Ungkapan Ir Zardoni

    SMK Pembina Bangsa Bukittinggi Terbukti Mutu dan Prestasi Tamatannya, Ini Ungkapan Ir Zardoni
    Kepala Sekolah SMK Pembina Bangsa kota Bukittinggi Ir.Zardoni

    Bukittinggi - Sekolah Pembina Bangsa (SMK Model) terletak di jalan Syech Djamil Jambek no 33 Bukittinggi.SMJ PB dibuka sejak tahun 1978 dengan membuka 9 program keahlian/Jurusan.

    Seperti yang disampaikan Kepala Sekolah SMK PB Ir.Zardoni pada awak media pada Jum'at (12/072024) di ruangannya bahwa untuk penerimaan siswa baru di SMK PB Tahun ajaran 2024 2025 kita memakai 3 (tiga) gelombang mulai dari Januari hingga Maret, awal April hingga pertengahan Juni gelombang 2, dan gelombang ketiga hingga 15 Juli 2024.

    "Untuk tehnisnya setiap gelombang itu kita berikan reward bagi mereka yang mendaftar di gelombang pertama, itu akan mendapat diskon 50 % untuk biaya pembangunan, sedangkan untuk yang mendaftar di gelombang kedua akan mendapatkan diskon 25 persen, dsn untuk gelombang ketiga itu full tidak ada diskon, " ujar Zardoni.

    Lanjut dikatakannya, namun yang mungkin image di sekolah negeri untuk di Sumatera Barat masih tinggi dibandingkan di sekolah swasta

    "Tapi Alhamdulillah untuk disekolah swasta untuk di SMK PB sudah ada 50 persen yang mendaftar pada gelombang ketiga untuk penerimaan siswa baru kami, " ungkapnya.

    Menurut Kepsek SMK PB, promosi yang paling sering kami lakukan adalah melakukan sosialisasi ke daerah ke SMP - SMP dan kita sudah ada tim khusus untuk promosi ke sekolah, tapi bisa saja pendaftaran itu melalui online, lalu manual datang ke sekolah untuk publikasi juga kita kerjasama dengan media apapun baik online , cetak serta elektronik.

    "Sebagai sekolah swasta pembina bangsa sistim penerimaan PPDB saat ini kan pemerintah saat ini tidak pernah mengajak sekolah swasta untuk mengambil kebijakan, dan Hingga saat ini sekolah swasta tidak pernah diajak untuk berdiskusi atau bersosialisasi terhadap kebijakan kebijakan pemerintah terhadap penerimaan siswa baru, " papar Zardoni.

    Dijelaskannya, ini yang saya takutkan kedepan gejolak-gejolak riak ini akan terjadi lagi, karena mungkin ada pihak pihak tertentu di sekolah negeri melanggar aturan Pergub.

    "Selama ini jika ada sekolah negeri yang melanggar pergub itu tidak ada tindak lanjutnya dan persaingan terhadap sekolah ini nampaknya biasa saja orang tua lebih selektif sekolah mana yang akan mereka daftarkan untuk anak anak mereka yang pasti dilihat dari kualitas dan mutu sekolah apalagi sekarang masyarakat sudah cerdas jika mereka mendaftar di sekolah swasta dia akan memilih bagaimana jaminan anaknya dan disekolah mana dia ditempatkan dan untuk di negeri pun belum tentu menjamin, " imbuhnya.

    Ir.Zardoni yang juga sebagai Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah SMK Swasta Sumbar dan juga sebagai ketua wilayah 3 FKKS Nasional seluruh Provinsi yang berada di pulau Sumatera.

    Saya berharap untuk Pemprov,   Pemkab dan Pemko, mari bersama-sama meningkatkan sosialisasi dan merangkul sekolah swasta dalam merumuskan kebijakan tentang pendidikan.

    Dikatakannya, keberadaan Sekolah Swasta yang juga membantu negara dalam mencerdaskan anak bangsa.Seperti kebijakan PPDB dan lain-lainnya

    "SMK Pembina Bangsa Bukittinggi tetap konsisten dan eksis dalam masalah mutu tamatan, dibuktikan dengan berbagai  prestasi yang sudah diraih.

    "Masyarakat yang cerdas pasti bukan lagi masalah sekolah Negeri atau Swasta, tapi akan mencari sekolah yang sudah terbukti mutu dan prestasinya tamatannya secara real dan nyata, " pungkas Zardoni.(Lindafang)

    bukittinggi sumatera-barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Fernanda Putra Armei dan Khanza Shadiqa...

    Artikel Berikutnya

    Pemko Bukittinggi Gelar Malam Anugerah Duta...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Tags